Monday 15 February 2016

SOUND OF JALAN HIJRAH

JALAN HIJRAH


Jalan ini terasa begitu berat
Jalan ini adalah jalan yang ditempuh oleh mereka yang bertaubat
Jalan yang amat jarang bahkan sepi peminat

Tak sedikit yang malah mencibir bahkan mengumpat
Mempertanyakan keseriusan taubat
Tak sedikit pula syaitan datang mengajak kembali bermaksiat

Namun bersabarlah..
Jangan pernah menyerah..
Ada Allah tempat berpasrah..
Yang Maha Mendengar segala keluh kesah..
Dan mampu menyelesaikan masalah..

Selamat Berhijrah Kawan..
Bersama membawa perubahan..
Dari kehidupan yang kelam ke arah yang menawan..
Dengan memegang teguh taat dan iman..


***

Ini bukan puisi apalagi rayuan romantis, ini adalah do'a. Do'a dari seorang sahabat untuk diriku. Dengan sedikit luapan hati, aku susun kembali do'a ini dengan bahasaku. Bahasa yang mewakili sebuah pilihan hidupku saat ini, jalan hijrah.

Dua kata sederhana, jalan dan hijrah..
Dua kata mewakili jiwaku..
Dua kata yang sebenarnya abstrak bagiku..
Iya abstrak, mudah terucap olehku..
Namun, bukan berarti kesulitan tidak menerpaku..

Dan.. hingga kini aku sedang terus melangkah dan melangkah..

Kau mau tahu seperti apa Jalan Hijrah itu?

Masuklah dalam imajinasiku sekarang juga..
Iya sekarang juga!!!
Apa kau pikir ini lelucon???
Setiap kata dalam tulisan ini memiliki arti..
Seperti setiap insan di bumi ini..


Maka dari itu, ikutilah imajinasiku..

Engkau duduk di sebuah kursi yang kau mau..
Perlahan memejamkan kedua mata..
Tanpa berpegangan dengan apapun..
Kedua tangan hanya bersimpuh diatas paha..

Bayangkan ada sebuah jembatan dari bambu..
Jembatan itu seakan rapuh dan sepi..
Sekitar hanya kegelapan dan sunyi..

Engkau pijakan kaki kananmu ke dasar jembatan..
Perlahan kaki kirimu mengikuti dan..
Langkah demi langkah..

Sepanjang perjalanan..
Telingamu tak henti-hentinya mendengar kalimat sumbang..
Kalimat-kalimat yang selama ini sering kau dengar..
Meskipun tak ingin kau dengar..
Kalimat-kalimat yang menjatuhkan mentalmu..
Meskipun hanya berupa kalimat..

Namun kedua tanganmu terasa membeku..
Tak mampu menutup telingamu..
Kedua kakimu tak mampu berbalik arah ke tempat asal..
Kedua kakimu terus melangkah menyusuri jembatan..
Kedua kakimu lebih kuat dari biasanya..
Bibirmu terus berdzikir..
Pandanganmu tetap fokus ke depan..
Semakin engkau melangkah..
kegelapan itu seakan menuju titik terang..
Hawa yang tadinya dingin..
Berubah menjadi hangat..
Penuh kehangatan..
Tapi titik terang itu masih terlalu jauh untuk dituju..
Entah berujung seperti apa..

***

When I didn't find anything
Move up is the best choice
-HEF-



No comments:

Post a Comment